KETERAMPILAN BERBAHASA
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen : Indrya Mulyaningsih M,Pd.
Disusun oleh :
Evie Nurjannah (14121110051)
PRODI PAI B
Fakultas Tarbiyah / Semester I
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2012 / 1433 H
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Keterampilan
berbahasa mencakup keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
menulis, dan keterampilan membaca. Keterampilan menyimak dan keterampilan
membaca merupakan dua kemampuan berbahasa yang bersifat aktif reseptif.
Dalam berkomunikasi kita menggunakan
keterampilan berbahasa yang telah kita miliki meskipun setiap orang memiliki
tingkatan atau kualitas yang berbeda. Orang yang memiliki keterampilan
berbahasa secara optimal setiap tujuan komunikasinya dapat dengan mudah
tercapai. Sedangkan bagi orang yang memiliki tingkatan keterampilan berbahasa
yang sangat lemah sehingga bukan tujauannya yang tercapai tetapi malah terjadi
kesalahpahaman.
Kegiatan berbahasa yang pertama kali dilakukan adalah kegiatan menyimak atau
mendengar apa yang dituturkan orang lain melalui sarana lisan. Secara alami
bahasa bersifat lisan dan terwujud dalam kegiatan berbicara dan pemahaman terhadap
pembicaraan yang dilakukan. Hal itu akan lebih nyata terlihat pada masyarakat
bahasa yang belum mengenal sistem tulisan. Pada umumnya, dalam masyarakat,
proses bahasa secara lisan jauh lebih banyak daripada bahasa tulisan. Oleh
karena itu, keterampilan menyimak dan membaca perlu mendapat perhatian yang
memadai.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa saja permasalahan dan solusi dalam keterampilan
membaca?
2.
Apa saja permasalahan dan solusi dalam keterampilan
menyimak?
3.
Apa saja permasalahan dan solusi dalam keterampilan
berbicara?
4.
Apa saja permasalahan dan solusi dalam keterampilan
menulis?
C. Tujuan
Penyusunan Makalah
1.
Untuk mengetahui permasalahan dan solusi dari berbagai
macam keterampilan berbahasa.
2.
Sebagai salah satu syarat dalam pelaksanaan tugas mandiri dari dosen mata kuliah
PEMBAHASAN
A.
Keterampilan
Membaca
Membaca adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau
lambang-lambang tulis dengan pengertian yang tepat untuk mendapatkan informasi.
Permasalahan
dalam membaca:
1.
Pemahaman
2.
Penguasaan
kosakata
3.
Konsentrasi
4.
Motivasi
5.
Inti
bacaan
6.
Rendahnya
kecepatan membaca
7.
Gerak
bibir/vokalisasi
8.
Keadaan
ketika membaca
Solusi :
1.
Pemahaman
Membaca pemahaman merupakan jenis kegiatan memahami isi bacaan
secara mendalam.Membaca pemahaman menuntut kegiatan mengingat agar dapat mengetahui
dan mengingat hal-hal pokok.
Permasalahan yang dihadapi dalam hal ini yaitu lambatnya memahami
materi bacaan yang dibaca.Solusinya yaitu kita harus benar-benar konsentrasi
dan fokus ketika membaca,menandai hal-hal penting dari bacaan tersebut,menanyakan
hal-hal yang belum difahami kepada orang yang sudah faham,dan menghayati maksud
dari bacaan tersebut.
2.
Penguasaan
Kosakata
Penguasaan kosakata bahasa yang masih kurang menjadi kendala dalam
proses membaca.Oleh karena itu kita seharusnya memperluas dan memperbanyak
pengetahuan kosakata yaitu dengan cara sering membaca dan mencari kosakata
dalam kamus besar bahasa Indonesia,mencari sinonim dari kata-kata
tersebut,memperbanyak membaca bacaan,dan banyak berkomunikasi dengan
orang-orang sehingga kosakata bahasa kita menjadi bertambah.
3.
Konsentrasi
Konsentrasi ketika membaca yang kurang maksimal bisa disebabkan
karena situasi dan kondisi kita yang kurang mendukung,ataupun minat membaca
kita yang kurang sehingga proses membaca tidak efektif.
Solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu hendaknya kita
memfokuskan fikiran kita terhadap bahan bacaan,cari tempat yang mendukung
kenyamanan saat membaca,pikirkan manfaat membaca untuk masa depan dan
tingkatkan minat kita dalam membaca.
4.
Motivasi
Kurangnya motivasi untuk membaca,rasa malas dan bosan merupakan hal
yang menjadi faktor kurangnya keinginan kita dalam membaca.Untuk meningkatkan motivasi
kita dalam membaca ada baiknya kita mencari buku yang menarik,paksakan dalam
hati bahwa membaca itu merupakan suatu kebutuhan,dan ingatlah manfaat dari
membaca untuk kemudian hari.
5.
Inti
Bacaan
Mengalami kesulitan mencari gagasan utama ketika membaca merupakan
hal yang dapat mengganggu kegiatan membaca karena kita tidak akan tahu isi dari
bacaan tersebut.Gagasan utama dapat ditemukan di awal paragraf (deduktif) dan
di akhir paragraf (induktif).Kalimat utama memiliki ciri-ciri yaitu kalimat
tersebut tidak memiliki kata penghubung,berdiri sendiri,dan tidak menggunakan
kata ganti tunjuk atau orang.
Untuk menemukan ide pokok dengan cepat,berikut ini
langkah-langkahnya :
a.
Bacalah
bacaan dengan cermat untuk mendapatkan ide pokok secara cepat,jangan membaca
kata demi kata,tapi seraplah idenya,bergeraklah lebih cepat tapi jangan
kehilangan pengertian ;
b.
Meskipun
kalian membaca dengan cepat,kalian jangan terlalu cepat membaca di luar hal
yang normal sehingga kehilangan pemahaman;
c.
Jangan
tergesa-gesa hingga mengkibatkan ketegangan;
d.
Berkonsentrasi
dan lepaskan dunia luar.[1]
6.
Rendahnya
Kecepatan Membaca
Untuk kegiatan membaca cepat ada dua teknik yang dapat kita
terapkan yaitu teknik pindai (scanning) dan teknik layap (skimming).
Teknik meningkatkan kecepatan membaca :
a.
Biasakan
membaca dalam kelompok-kelompok kata,hindari membaca kata demi kata;
b.
Jangan
mengulang-ulang kalimat yang telah dibaca;
c.
Jangan
terlalu berhenti lama diawal baris atau kalimat;
d.
Cari
kata-kata kunci yang menandai adanya gagasan utama sebuah kalimat;
e.
Abaikan
saja kata-kata tugas yang sifatnya berulang-ulang.[2]
7.
Gerakan
Bibir/Vokalisasi
Gerakan bibir dan vokalisasi akan menyebabkan kecepatan baca turun drastis
menjadi setara kecepatan bicara. Hindari hal tersebut. Cara mudah untuk
mengurangin gerakan bibir dan vokalisasi adalah dengan meletakkan pensil
diantara kedua bibir Anda. Jika mulut mulai berbicara, anda akan merasakan
pensil yang jatuh dan ulangi terus sampai kebiasaaan tersebut hilang.
8.
Keadaan
ketika Membaca/Posisi Membaca
Siapkan kondisi yang baik,tidak boleh sambil tiduran,posisi duduk
dalam keadaan tegak,tangan berada diatas meja,dan buku berada di depan mata.
B.
Keterampilan
Menyimak
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang
lisan dengan penuh perhatian,pemahaman,apresiasi serta interpretasi untuk
memperoleh informasi,menangkap isi atau pesan ,serta memahami makna komunikasi
yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Permasalahan
dalam menyimak :
- Konsentrasi
- Pendengaran
- Pemahaman
- Cepat Lupa/Daya Ingat
- Motivasi
- Situasi dan Kondisi
- Bahasa/Kosakata
8.
Jenis
Menyimak
Solusi :
1.
Konsentrasi
Faktor
yang mengganggu konsentrasi saat menyimak yaitu :
a)
Situasi
dan kondisi lingkungan yang tidak nyaman
b)
Pakaian
pembicara
c)
Orang
yang datang terlambat
d)
Kurangnya
penguasaan kata-kata ilmiah
e)
Cara
pembicara menyampaian materi yang kurang menarik
Solusinya yaitu kita harus senantiasa menjaga pikiran agar selalu
fokus dan berpusat pada objek pembicaraan,selain itu juga yang terpenting yaitu
niat dan motivasi dari diri kita sendiri.
2.
Pendengaran
Kurangnya data dengar yang baik dan jelas dikarenakan bisingnya
suasana lingkungan,karena ada gangguan pendengaran dan kurangnya alat yang
medukung dalam kegiatan penyampain materi.
Solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu kita harus selalu
berkonsentrasi supaya apa yang disampaikan dapat kita terima dengan
baik,apabila terdapat masalah dalam pendengaran sebaiknya diperiksakan ke
dokter,dan dalam menyampaikan bahan simakan sebaiknya memakai alat bantu seperti
microfon,auto focus,dan lain-lain.
3.
Pemahaman
Hal-hal yang menjadi penghambat proses pemahaman bahan simakan
yaitu pembicara menggunakan kata-kata yang kurang baku,susunan kalimat yang
tidak baik,dan kemampuan mengolah kalimat yang kurang baik.
Solusi untuk hal tersebut yaitu seharusnya pembicara menggunakan
kata-kata yang baku,materi yang disampaikan harus memiliki susunan kalimat yang
baik,dan sebagai penyimak haris berlatih untuk meningkatkan kemampuan otak
dalam konsentrasi dan mengolah isi kalimat yang disampaikan.
4.
Daya
Ingat
Daya ingat yang kurang bisa menjadi penghambat dalam mengerti isi
dari bahan simakan tersebut.Oleh karena itu kita dapat mencatat poin-poin
penting dari materi tersebut,mereview catatan secara periodik,memperhatikan pembicara
dengan seksama.
Ada beberapa langkah khusus dalam meningkatkan kemampuan mengingat
adalah sebagaimana dijelaskan oleh De Potter (2009) :
a.
Duduk
di ruangan dengan pencahayaan yang baik.
b.
Gambarkan
dengan nyata sesuatu yang bersifat abstrak.
c.
Buat
sesuatu yang ingin diingat menjadi lucu,bahkan aneh sekalipun.
d.
Baca
obyek pertama dan kedua,ucapkan keduanya dengan keras dan lantang tanpa melihat
tulisan.
e.
Ulangi
cara ini sampai benar-benar bisa mengucapkannya tanpa bantuan tulisan.
f.
Setiap
selesai mengingat obyek,ulangi ucapannya tanpa tulisan dengan lantang
g.
Jika
tidak bisa melakukannya dengan baik,ulangi mulai dari awal.
h.
Setelah
yakin bisa mengingatnya istirahatlah 10-20 menit.
i. Uji
kembali,jika masih belum bisa mengingat dengan baik,gunakan cara-cara mnemonic,
misalnya dengan mengingat kata awal, akronim, menyanyikan, atau membuat
kategori.[3]
5.
Motivasi
Faktor yang menjadi penyebab menurunnya motivasi kita untuk
menyimak yaitu cara penyampaian materi yang jenuh serta rasa malas untuk
mengikuti kegiatan tersebut.
Untuk meningkatkan motivasi,kita harus menguatkan tekad dan niat
untuk mendapatkan ilmu dari simakan tersebut,melawan rasa malas itu dengan cara
mengingat akan manfaat dari isi simakan tersebut,dan memiliki rasa
keingintahuan dalam simakan tersebut.
6.
Situasi
dan Kondisi
Situasi dan kondisi yang kurang baik akan mengganggu konsentrasi
kita saat menyimak.Berkaitan dengan hal tersebut sebaiknya kita memperhatikan
situasi dan kondisi ruangan yaitu mengenai ketenangan ruangan,tempat yang
dibutuhkan,dan alat-alat yang perlu dilibatkan,serta harus siapkan fisik dan
mental yang baik dan tidak lelah.
7.
Bahasa/Kosakata
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan yang
ada,memperbanyak membaca karena dari sana kosakata kita akan bertambah,mencari
tahu arti dari kata yang belum kita tahu,serta konsentrasi agar kita dapat
memahami materi yang sedang kita simak.
Cara memperluas kosa kata seseorang antara lain dapat
dikemukakan:melalui proses belajar,melalui konteks,melalui kamus,kamus sinonim
dan tesaurus,dan dengan menganalisa kata-kata.[4]
8.
Jenis
Menyimak
Jenis jenis menyimak yaitu sebagai berikut :
a.
Menyimak
Ekstensif
Menyimak ekstensif adalah kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang
lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran,tidak perlu dibawah bimbingan
seorang guru.
Menyimak ekstensif meliputi :
1)
Menyimak
Sosial/Menyimak Konversional/Menimak Sopan
Biasanya berlangsung dalam situasi tempat orang mengobrol atau
bercengkrama mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang yang hadir.
Menyimak sosial mencaku dua hal :
a)
Menyimak
secara sopan santun dan penuh perhatian terhadap percakapan dalam situasi
sosial dengan suatu maksud.
b)
Menyimak
dan memahai peranan peranan pembicara dan penyimak dalam proses komunikasi.
2)
Menyimak
Sekunder
Menyimak sekunder adalah kegiatan menyimak secara kebetulan (casual
listening) dan secara ekstentif (extensive listening).Contohnya saat
berpartisipasi dalam kegiatan sekolah seperti melukis sambil mendengarkan
musik.
3)
Menyimak
Estetik (Aestetic Listening)
Menyimak estetik adalah fase terakhir dan kegiatan termasuk ke
dalam menyimak secara kebetulan dan menyimak secara ekstensif.Menyimak estetik
mencakup :
a)
Menyimak
musik,puisi,pembacaan bersama,atau drama radio dan rekaman-rekaman.
b)
Menikmati
cerita ,puisi,irama dan lakon-lakon yang diceritakan.
4)
Menyiamak
Pasif (Passive Listening)
Menyimak pasif adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar
yang biasanya menandai uapaya-uoaya kita saat belajar dengan kurang
teliti,tergesa-gesa,menghafal luar kepala,berlatih snatai,serta menguasai suatu
bahasa.
Teknik-teknik menyimak pasif :
a)
Berilah
otak dan telinga kesempatan menyimak banyak-banyak.
b)
Tenang
dan santai
c)
Jangan
memasang rintangan bagi bunyi
d)
Berilah
waktu yang cukup bagi otak dan telinga
e)
Beri
kesempatan bagi otak dan telinga bekerja,sementara kita mengerjakan sesuatu
yang lain.
b.
Menyimak
Intensif
Menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih
diawasi dan dikontrol.
Jenis-jenis menyimak intensif :
1)
Menyimak
Kritis (Critical Listening)
Menyimak
kritis merupakan sejenis kegiatan menyimak berupa pencarian
kesalahan,kekeliruan atau hal-hal yang baik dan benar dari ujaran pembicara
dengan alasan-alasan yang kuat dan masuk akal.
2)
Menyimak
Konsentratif (Conentrative Listening)
Menyimak konsentratif disebut juda a study type listening atau
menyimak sejenis telaah.
3)
Menyimak
Kreatif (Creative Listening)
Menyimak kreatif adalah sejenis kegiatan menyimak yang
mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap
bunyi,penglihatan,gerak,serta perasaan-perasaan kinetetik yang dirangsang oleh
sesuatu yang disimaknya.
4)
Menyimak
Eksploratif
Menyimak eksploratif bersifat menyelidiki,atau exploratory
listening adalah kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan
menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih sempit.
5)
Menyimak
Interogatif
Menyimak interogatif adalah sejenis kegiatan menyimak intensif yang
menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi,pemusatan perhatian dan pemilihan
butir-butir dari ujaran pembicara,karena penyimak akan banyak mengajukan pertanyaan.
6)
Menyimak
Selektif
Menyimak
selektif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif dan terfokus
untuk mengenal bunyi-bunyi asing,nada dan suara,bunyi-bunyi
homogen,kata-kata,frase-frase,kalimat-kalimat,dan bentuk-bentuk bahsa yang
sedang dipelajarinya.[5]
C.
Keterampilan
Berbicara
Permasalahan dalam keterampilan berbicara :
- Kepercayaan diri
- Pengetahuan
- Penyampaian
- Topik/materi
- Penguasaan materi
- Situasi dan kondisi
- Penampilan
- Diksi/pengetahuan bahasa (verbal)
Solusi :
1.
Kepercayaan
Diri
Percaya diri merupakan suatu apresiasi bagi diri sendiri.Faktor
kurangnya kepercayaan diri kita yaitu selalu gemetar,tegang,kurang
pengalaman,belum terbiasa berbicara ,kurang persiapan,dan pemalu sehingga sulit
berbicara.
Solusi untuk permasalahn tersebut yaitu hendaknya sebelum berbicara
kita berdoa terlebih dahulu,selalu berpikir positif dan tenang,yakin dan fokus
pada apa yang tengah kita sampaikan,sering berkumpul dengan orang yang pandai
berbicara,melatih berbicara yaitu bisa dengan berbicara di depan kaca atau di
tempat sepi,sikap kita harus sipan,menebar senyum,dan berpakaian rapi,serta
mempersiapkan kerangka pembicaraan.
Untuk mengurangi rasa gugup saat membawakan materi kita harus
menjadi diri sendiri,biarkan personalitas anda menjadi rileks,gunakan teknik
menari nafas dalam,mulai presentasi dimana anda merasa nyaman atau latihan
dengan teman bagi perasaan takut dengan teman.[6]
2.
Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan tentang apa yang akan dibicarakan dapat
disebabkan karena kita tidak rajin membaca,sehingga saat akan menyampaikan
materi kita akan tidak percaya diri.Solusinya yaitu rajin membaca,jadikan
membaca sebagai kebutuhan.
3.
Cara
Penyampaian dan Penyajian
Cara penyampaian materi yang kurang baik akan membuat pendengar
merasa bosan.Hal itu disebabkan karena percaya diri yang kurang ,ekspresi yang
kurang,persiapan yang kurang dan pemberian penyegaran yang kurang.Oleh karena itu
agar cara kita menyampaikan materi baik kita harus melakukan persiapan yang
maksimal yaitu dengan membaca dan menguasai materi,berkatih
berbicara/menyampaikannya dengan bahasa lisan yang baik dan melatih
keterampilan dalam berbicara.
4.
Topik/Materi
Salah satu masalah dalam keterampilan berbicara yaitu materi yang
disampaikan kurang menarik.Oleh sebab itu sebelu kita menyampaikan materi kita
harus pintar dan kreatif mencari topik yang sedang hangatdibicrakan di umum,dan
bertanya kepada yang ahli untuk menambah informasi.
Untuk memilih sebuah topik yang baik,maka pembicara harus
memerhatikan beberapa aspek berikut :
a.
Topik
yang dipilih hendaknya telah diketahui serba sedikit,serta ada kemungkinan
untuk memperoleh lebih banyak keterangan atau informasi.
b.
Persoalan
yang dibawakan hendaknya menarik perhatian pembicara sendiri.
c.
Persoalan
yang dibicrakan hendaknya menarik pula perhatian pendengar.Suatu topik dapat
menarik perhatian pendengar karena :
1)
Topik
itu mengenai persoalan para pendengar sendiri;
2)
Merupakan
suatu jalan keluar dari suatu persoalan yang sedang dihadapi;
3)
Merupakan
persoalan yang ramai dibicarakan dalam masyarakat atau persoalan yang jarang
terjadi;
4)
Persoalan
yang dibawakan mengandung konflik pendapat;
5)
Persoalan
yang dibahas tidak boleh melampaui daya tangkap pendengar atau sebaliknya
terlalu mudah untuk gaya intelektual pendengar;dan
6)
Persoalan
yang dibawakan dalam penyajian itu harus dapat diselelsaikan dalam waktu yang
disediakan.Bila penyajian itu melampaui waktu yang ditetapkan ,maka perhatian pendengar
akan merosot dan bahkan akan lenyap sama sekali.[7]
5.
Penguasaan
Materi
Masalah yang dihadapi yaitu kurangnya memahami materi yang akan
dibicarakan dan malas memahmi materi.Solusinya yaitu rajin membaca buku agar
dapat menguasai materi yang akan disampaikan.
6.
Situasi
Kondisi
Pembicara harus menyiapkan diri lahir maupun batin,suasana harus
mendukung kegiatan tersebut,sarana dalam proses berbicara harus disesuaikan
dengan kebutuhan,serta menyesuaikan pembicaraan dengan keadaan yang sedang
berlansung saat itu dan perhatikan psikologi pendengaran.
Aristoteles mengemukakan bahwa situasi itu mencakup psikologi
pendengaran :tua -muda,kaya-miskin,dan sebagainya.Situasi juga mencakup tujuan
berbicara yaitu apakah pidato itu dimaksudkan untuk pengadilan,politik,pementasan
atau ibadah.Atau apakah pidato bersifat umum atau khusus.[8]
7.
Penampilan
Penampilan adalah penentu keberhasilan dalam berbicara.Oleh karena
itu penampilan harus disesuaikan dengan keadaan acara,untuk menarik perhatian
pendengar,kita harus berani berbicara di depan umum,serta kondisi tubuh harus
fit.
8.
Diksi/Pengetahuan
Bahasa
Permasalahn dalam pengetahuan bahasa yaitu meliputi bahasa / pilihan
kata yang tidak mudah di mengerti, berbicara dengan kosa kata yang salah, ketika melafalkan
kosa kata tidak di bacakan kepanjangannya .Oleh karena itu pengucapan dalam
jeda kata-kata di sesuaikan oleh kemampuan pendengar,bahasa yang baik
dan benar terlihat dengan meyakinkan si
pendengar,apabila ada singkatan kata maka disebutkan arti singkatannya.
D.
Keterampilan
Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung,tidak secara tatap muka dengan orang
lain.
Permasalahan
dalam keterampilan menulis :
1.
Tata
kalimat
2.
Tidak
terbiasa
3.
Tata
tulis
4.
Motivasi
5.
Pengetahuan
6.
Kecepatan
7.
Kurang
percaya diri
8.
Menentukan
tema
Solusi :
1.
Tata
Kalimat
Cara untuk menghindari tata kalimat yang tidak beraturan :
a)
Perhatikan
susunan pembahasan
b)
Perhatikan
SPOK
c)
Perhatikan
EYD
d)
Perhatikan
alinea
2.
Tidak
Terbiasa
Menulis akan tersa sulit karena kita belum terbiasa menulis,oleh
karena itu agar kita terbiasa dengan menulis kita harus terus mencoba,tulislah
apa yang ada di dalam pikiran kita,jangan takut dengan tulisan kita yang
jelek,jangan memikirkan teori menulis.
3.
Tata
Tulis
Tata tulis yang baik dan benar itu sangat diperlkan dalam menulis
karya ilmiah.Permasalahannya kita sering kali tidak mengetahui tata bahas yang
benar.Oleh karena itu kita harus cermat dalam memakai kata-kata yang benar dan
sesuai dengan EYD,bukan hanya itu tanda baca pun harus diperhatikan agar tidak
menimbulkan salah arti.
4.
Motivasi
Faktor penghambat dalam keterampilan menulis yaitu motivasi yang
masih kurang,hal itu disebabkan oleh rasa cepat capek,tulisan yang kurang
sisitematis,tidak mengerti mengenai tulisan yang baik sehingga semua itu
menjadikan kita malas untuk menulis.
Solusinya yaitu kita harus dipaksakan untuk menulis walaupun hanya
perfaragraf,sering berlatih menulis.mempersiapkan fisik dan mental,serta berdoa
kepada Tuhan.
5.
Pengetahuan
Pengetahuan kita yang kurang akan menghambat kegiatan proses
menulis,karena menulis itu memerlukan ide yang dan pengetahuan yang luas.Maka
kita harus memperbanyak ilmu pengetahuan dan sering mencari informasi dimanapun
itu.
6.
Kecepatan
dalam Menulis
Lambanya kita menulis dapat menyebabkan tertinggalnya informasi
penting yang harus di tulis,hal itu bisa disebabkan karena penyajian materi
yang terlalu cepat atau karena ada hal yang mengganggu.
Maka agar kegiatan menulis itu cepat sebaiknya menulis dengan
menyingkat sesuai dengan perkataan yang kita mengerti,tutup aplikasi yang
sekiranya dapat mengganggu kita saat menulis,dan sering membiasakan diri untuk
menulis.
7.
Kurang
Percayadiri
Faktor
penghambatnya yaitu pemalu dan kurang berlatih menulis.Solusinya ialah kembangkan
ekspresi,hilangkan kata, rasa dan pikiran malu,memiliki motivasi,dan hilangkan
rasa takut.
8.
Menentukan
Tema
Kesulitan dalam menentukan tema suatu bahan pembicaraan disebabkan
oleh keterbatasan ide,minimnya kosakata,dan tidak fokusnya tema.Sehinnga kita
harus benar-benar memiliki ide yang kreatif,selanjutnya membuat kerangka
tema,membuat poin-poin tema lalu membuat tema yang sesuai.
Cara menentukan topik dan tema yang
baik :
a.
Sesuatu yang menarik perhatian penulis,topik yang
menarik perhatian akan memotivasi penulis secara terus menerus,mencari
data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dan akan dituangkan
dalam tulisannya.
b.
Usahakan
topik merupakan hal yang umum diketahui oleh penulis karena hal ini penting
sebagi bahan eksplorasi dan sangat berguna untuk mengembangkan tulisan.
c.
Topik
hendaknya bukan hal yang terlalu luas atau terlalu sempit.
d.
Topik
yang dipilih hendaknya bermanfaat,ditinjau dari segi akademis dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari
maupun dari segi praktis.
e.
Topik
bukanlah sesuatu yang terlalu baru,terlalu teknis,dan terlalu
kontroversial.Topik yang terlalu baru akan menyulitkannya dalam mencari
referensi karena memang belum ada.Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat
menjebak penulis bila tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya.Topik yang
terlalu kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara
obyektif.[9]
PENUTUP
A.
Simpulan
1.
Keterampilan
Membaca
Permasalahan
dalam membaca:
1.
Pemahaman
2.
Penguasaan
kosakata
3.
Konsentrasi
4.
Motivasi
5.
Inti
bacaan
6.
Rendahnya
kecepatan membaca
7.
Gerak
bibir/vokalisasi
8.
Keadaan
ketika membaca
2.
Keterampilan
Menyimak
Permasalahan
ketika menyimak:
- Konsentrasi
- Pendengaran
- Pemahaman
- Cepat lupa/daya ingat
- Motivasi
- Situasi dan kondisi
- Bahasa/kosakata
- Jenis menyimak
3.
Keterampilan
Berbicara
Faktor penghambat:
- Kepercayaan diri
- Pengetahuan
- Penyampaian
- Topik/materi
- Penguasaan materi
- Situasi dan kondisi
- Penampilan
- Diksi/pengetahuan bahasa (verbal)
4.
Keterampilan
Menulis
Permasalahan dalam menulis ilmiah:
1.
Tata
kalimat
2.
Tidak
terbiasa
3.
Tata
tulis
4.
Motivasi
5.
Pengetahuan
6.
Kecepatan
7.
Kurang
percaya diri
8.
Menentukan
tema
5.
Keterampilan
B.Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca
berkenan menyampaikan kekurangan-kekurangan yang ada dalam makalah ini,serta
memberikan saran dan masukan atas kekurangan tersebut.Kritik dan saran yang
pembaca ajukan akan saya jadikan sebagai bahan perbaikan untuk penyusunan
makalah yang selanjutnya,agar tidak terjadi kesalahan yang sama lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Alek
dan Ahmad.2010.Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta : Kencana Prenada Media.
Keraf,Gorys.1984.Diksi dan Gaya Bahasa.Jakarta : Nusa Indah.
Marfhuki,Wahono,dkk.2007.Bagaimana
Meningkatkan Kemampuan
Membaca.Jakarta
: Erlangga.
Tarigan,Henry
Guntur.2008.Membaca.Bandung : Angkasa.
Tarigan,Henry
Guntur.2008.Menulis.Bandung : Angkasa.
Tarigan,Henry
Guntur.2008.Menyimak.Bandung : Angkasa.
[1] Mafrukhi,Wahono,dkk,Bagaimana Meningkatkan Kemampuan
Membaca,karangan Nurhadi,(Jakarta:Erlangga,2007),hlm.
[2] Mafrukhi,Wahono,dkk,Bagaimana Meningkatkan Kemampuan
Membaca,karangan Nurhadi,(Jakarta:Erlangga,2007),hlm.30-31.
[3] Septi Gumiandari,Faqihuddin,Muslihuddin,dan Fuad Faizi,Succes
Guide,dijelaskan oleh De Potter,(Cirebon:Nurjati Press,2012),hlm.40-41.
[4] Gorys Kerap,Diksi dan Gaya Bahasa,(Jakarta:Nusa Indah,1984),hlm.67.
[5] Henry Guntur Tarigan,Menyimak,(Bandung:Angkasa,2008),hlm.
[6] Alek dan Ahmad,Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi,(Jakarta:Kencana
prenada Media,2010),hlm.54.
[7] Alek dan Ahmad,Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi,(Jakarta:Kencana
prenada Media,2010),hlm.33.
[8] Gorys Kerap,Diksi dan Gaya Bahasa,(Jakarta:Nusa
Indah,1984),hlm.11.
[9] Septi Gumiandari,Faqihuddin,Muslihuddin,dan Fuad Faizi,Succes
Guide, (Cirebon:Nurjati Press,2012),hlm.55-56.
makasih buat makalahnya... keren isinya.... pinjam bagian yang lainnya yaa.... buat nambah materi.+ pemahamannya juga.. :)
ReplyDeleteiya... silahkan
Delete