Setiap orang memiliki emosional yang berbeda-beda..
Ada yang tinggi ada yang biasa saja.
Ada yang pandai mengcover emosinya itu, ada yang belum bisa..
Adakalanya orang yang terlihat memiliki agama yang kuat maka dia pun memiliki EQ yang bagus..namun itu bukan jaminan..
Kadang penaksiran tersebut terbantahkan, yakni ketika seseorang yang terlihat imannya bagus tp ia tak pandai dalam mengontrol emosinya dan tidak pandai mengcover emosinya.
Sehingga ketika ia marah, ia terlihat tengah marah..
Ketika ia kesal, ia terlihat tengah kesal..
Hal tersebut jelas tidak baik, karena orang disekitar kita akan mendapatkan dampaknya..apakah itu mempertanyakan dan kebingungan penyebab marahnya apa dan sebagainya.
Apalagi ditambah ketika teman kita bertanya "kamu marah krna aku?" dan tak ada jawaban yang terlontar dari mulut.
Hal ini jelas-jelas membuat orang disekitar kita tersinggung..sedangkan masalah yg didapati bukan bersumber dari lingkungan pada saat itu, melainkan dari lingkungan sebelumnya..
Hai sobat..
Janganlah seperti itu..yuk berlatih dalam menumbuhkan dan meningkatkan EQ kita..
Karena..
Orang yang memiliki EQ yang baik, ia akan senantiasa bahagia dalam dirinya..
Orang yang memiliki EQ yang baik, ia sesungguhnya orang yang benar-benar cerdas..
Karena ia mampu "tidak" memperlihatkan emosi negatif yg sesungguhnya..
Orang yang memiliki EQ yang baik ia orang yang senantiasa sabar, tawakal, qonaah dan tawadhu dengan apa saja yang diterimanya, baik itu yang kita harapkan, maupun jg yang tak diharapkan..
The most important ^.^ Orang yang memiliki EQ yang baik, tanda ia dekat dengan Allah..Aamiiin insyaaAlloh :)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fiqih merupakan bidang ilmu yang membahas tentang hukum-hukum amaliyyah mustanbathah (praktis) yang diambil dari dalil-dalilnya secara terinci. Adapun fiqih muamalah adalah salah satu dari cabang fiqih, yang mana di dalamnya mengatur hubungan antara satu individu dengan individu lain, atau antara individu dengan negara Islam, dan negara Islam dengan negara lain. Adapun dalam pembahasan kali ini akan dibahas mengenai riba, bank dan asuransi, dimana ketiganya merupakan bagian dari fiqih muamalah. Riba, bank dan asuransi merupakan sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian di suatu negara, termasuk di Indonesia. Ketiganya sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Riba merupakan bentuk suatu penambahan dari pembayaran yang telah jatuh tempo. Banyak orang yang menyamakan riba dengan kegiatan jual beli. Anggapan tersebut jelaslah salah, karena keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok yang dapat...
Comments
Post a Comment