Dia..seseorang yang hingga saat ini saya kenal..
Dia hadir ketika saya berada dalam istiqomahnya kesendirian..
Dia hadir saat saya menjejakkan kaki pada tingkat 3 sekolah menengah atas..
Namun ia merubah segalanya..
Dia bisa meluluhkan hati saya..
Dia bisa mengambil hati saya..
dan saya dengan sangat bodohnya bisa memiliki perasaan padanya..
Sikap cuek saya bisa luluh karenanya..padahal Dia tidak memiliki rayuan apapun..
Dia justru memiliki pribadi yang cuek..bahkan melebihi saya..
Pada akhirnya setahun saya dekat dengannya..dan Dia memberikan istilah "Pacaran"..
Dia orang pertama dalam hati saya..
namun setelah setahun itu saya memutuskan untuk tidak berpacaran dengan Dia..karena banyak faktor.. mungkin salah satunya karena ayah saya yang melarang saya berpacaran.
Dia pun menerima dengan lapang dada..
Saat itu dia hanya bisa mengatakan "saya hanya mengharapkanmu..tidak ada yang lain, saya berharap meskipun kita sudah berpisah..kelak kamu bisa menjadi istri saya.."
sesaat itu pula air mata ini tak dapat di bendung..
Saya hanya bisa menjawabnya dengan tangis..
Saya tidak mengerti mengapa semudah itu saya menangis..
Saya hanya mengerti bahwa Dia adalah orang yang baik..
Dia bisa mengerti saat saya mengajukan banyak syarat..
Dia tidak marah ketika saya tidak membalas ucapan sayangnya.. Dia tidak marah ketika saya melarang keras main ke rumah. karena ayah saya yang melarang saya membawa laki-laki ke rumah..
namun...........Dia selalu ada dengan nasihatnya..
tepat 14 agustus kemarin..saya telah mengenal dia selama dua tahun.
selama dua tahun itu..kita sangat jarang bertemu..
mungkin dapat di hitung hanya beberapa kali bertemu..itu pun hanya untuk menjemput saya..
sampai detik ini Dia masih sabar menunggu saya..
Sampai detik ini Dia tidak mengajak saya pacaran lagi.. sungguh Dia memang laki-laki yang sangat mengerti saya..
Mungkin karena itu pula hati saya masih untuk Dia..
Kita sangat jarang bertemu..bahkan untuk sms pun tidak sering.. namun entah mengapa Dia bisa menjaga hatinya sendiri untuk saya.. dan saya pun selalu menjaga hati saya untuk Dia..
Pada akhirnya kita hanya bisa pasrah dan sabar dengan takdir Alloh..
Apakah Alloh meridhoi kita atau tidak,,
Dia hadir ketika saya berada dalam istiqomahnya kesendirian..
Dia hadir saat saya menjejakkan kaki pada tingkat 3 sekolah menengah atas..
Yaa.. tekad saya untuk tidak mengenal cinta pada laki-laki sebelum lulus kuliah..Dia hadir memecahkan tekadku..
Namun ia merubah segalanya..
Dia bisa meluluhkan hati saya..
Dia bisa mengambil hati saya..
dan saya dengan sangat bodohnya bisa memiliki perasaan padanya..
Sikap cuek saya bisa luluh karenanya..padahal Dia tidak memiliki rayuan apapun..
Dia justru memiliki pribadi yang cuek..bahkan melebihi saya..
Pada akhirnya setahun saya dekat dengannya..dan Dia memberikan istilah "Pacaran"..
Dia orang pertama dalam hati saya..
namun setelah setahun itu saya memutuskan untuk tidak berpacaran dengan Dia..karena banyak faktor.. mungkin salah satunya karena ayah saya yang melarang saya berpacaran.
Dia pun menerima dengan lapang dada..
Saat itu dia hanya bisa mengatakan "saya hanya mengharapkanmu..tidak ada yang lain, saya berharap meskipun kita sudah berpisah..kelak kamu bisa menjadi istri saya.."
sesaat itu pula air mata ini tak dapat di bendung..
Saya hanya bisa menjawabnya dengan tangis..
Saya tidak mengerti mengapa semudah itu saya menangis..
Saya hanya mengerti bahwa Dia adalah orang yang baik..
Dia bisa mengerti saat saya mengajukan banyak syarat..
Dia tidak marah ketika saya tidak membalas ucapan sayangnya.. Dia tidak marah ketika saya melarang keras main ke rumah. karena ayah saya yang melarang saya membawa laki-laki ke rumah..
namun...........Dia selalu ada dengan nasihatnya..
tepat 14 agustus kemarin..saya telah mengenal dia selama dua tahun.
selama dua tahun itu..kita sangat jarang bertemu..
mungkin dapat di hitung hanya beberapa kali bertemu..itu pun hanya untuk menjemput saya..
sampai detik ini Dia masih sabar menunggu saya..
Sampai detik ini Dia tidak mengajak saya pacaran lagi.. sungguh Dia memang laki-laki yang sangat mengerti saya..
Mungkin karena itu pula hati saya masih untuk Dia..
Kita sangat jarang bertemu..bahkan untuk sms pun tidak sering.. namun entah mengapa Dia bisa menjaga hatinya sendiri untuk saya.. dan saya pun selalu menjaga hati saya untuk Dia..
Pada akhirnya kita hanya bisa pasrah dan sabar dengan takdir Alloh..
Apakah Alloh meridhoi kita atau tidak,,
Comments
Post a Comment